Rumah Moderasi Beragama (RMB) UIN Sultan Syarif Kasim Riau diresmikan secara daring oleh Wakil Menteri Agama Drs. H. Zainut Tauhid Saadi, M.Si, Selasa (8/12/2020). Wamenag mengapresiasi dan menyambut baik terselenggaranya kegiatan FGD dan launching Rumah Moderasi Beragama.
“Kegiatan ini merupakan bentuk kegelisahan mendalam berkembangnya gerakan keagamaan yang ekstrim dan intoleran di masyarakat,” ujarnya.
Wamenag berharap UIN Suska melahirkan para intelektual organik dan profesional yang berdedikasi dan dapat menjadi penggerak masyarakat. Sehingga mampu menyelesaikan problem-problem kemasyarakatan dan kebangsaan.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk kegelisahan mendalam karena munculnya gerakan intoleransi yang ekstrim di tengah masyarakat. Berbagai penelitian telah menunjukkan akan ancaman pancasila dan keutuhan NKRI. Hasil penelitian yang dilakukan Wahid Foundation terkait dengan intoleransi menunjukkan bahwa tidak kurang 11 juta orang yang berpotensi melalukan tindakan intoleransi. Sementara itu 600 ribu warga pernah melakukan tindakan radikal.
Melalui Rumah Moderasi Beragama, Wamenag berharap, akan lahir riset-riset yang dapat dijadikan rujukan masyarakat. Seperti bagaimana mengimplementasikan cara berpikir, bersikap, dan berperilaku moderat.
“Riset-riset keagamaaan terapan yang akan memandu masyarakat yang hidup di tengah-tengah pluralitas bangsa,” ujarnya.
Wamenag menjelaskan, Perguruan Tinggi Kegamaan Islam (PTKI) berperan penting dalam membentuk karakter anak didik, serta menanamkan pentingnya menghargai keragaman pendapat dan tidak merasa paling benar sendiri.
“Kita mesti mampu menjadikan ajaran Islam sebagai pembimbing untuk mengubah akhlak menjadi lebih baik. Bukan sebagai alat untuk menilai atau menjustifikasi orang lain. Dengan mengucapkan bismilllah Rumah Moderasi Beragama saya nyatakan diresmikan,” ujarnya. (*)