Moderasi Beragama Core Business Kementerian Agama

Pelaksana Tugas (Plt.) Rektor UIN Suska Riau Prof. Dr. Suyitno, M.Ag mengatakan, moderasi beragama merupakan core business Kementerian Agama. Ia juga menegaskan, keberagaman beragama di Indonesia perlu dihadapi dengan pendekatan moderat.

“Sivitas akademika harus bergandengan tangan untuk mengimplementasikan moderasi beragama di perguruan tinggi,” ujarnya saat peresmian Rumah Rumah Moderasi Beragama (RMB) UIN Suska Riau, di Hotel Pangeran Pekanbaru, Selasa (8/12/2020).

Rektor berharap, peluncuran RMB UIN Suska Riau tidak hanya sekadar seremonial belaka, tetapi harus diikuti dengan landasan konsep dan program yang jelas dan terukur.

Dia menambahkan bahwa rumah moderasi UIN Suska adalah yang ke 23 di kalangan PTKI se-Indonesia. UIN Suska Riau perlu melakukan screening faktual tentang kondisi dan situasi masyarakat khusunya di Provinsi Riau. Sehingga kehadiran lembaga ini menjadi khasanah keislaman di kalangan PTKI.

“Saya berharap, Rumah Moderasi ini akan bisa mewarnai masyarakat. Khususnya Provinsi Riau,” ujarnya.

Rektor menilai, Rumah Moderasi Beragama UIN Suska perlu bergandengan tangan dengan komunitas lain untuk memajukan UIN Suska Riau. Dia beharap UIN Suska Riau tidak boleh ketinggalan dari UIN lain di Indonesia. Karena dari sisi SDM cukup baik, dan  cukup kaya dengan modal kohesi sosial.

Rektor mengatakan, Rumah Moderasi Beragama perlu memiliki program yang riil sehingga tidak hanya menjadi seremonial semata. Rumah moderasi memiliki paling tidak tiga program utama.

Pertama, kajian tentang riset moderasi beragama yang nantinya bisa dibentuk lembaga kajian untuk melakukan penelitian. Kedua, pendampingan kepada masyarakat dan melakukan kerja sama dengan beberapa forum keagamaaan salah satunya dengan Forum Kerukunan Umat Beragama di Provinsi Riau.

“Ketiga, memastikan bahwa rumah moderasi bisa dijadikan sebagai diklat bagi ASN di Kemenag dan khususnya di Provinsi Riau,” tambahnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *